PENGARUH AUKSIN TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR PADA STEK SIRIH MERAH (Piper crocatum)
(Laporan
Praktikum Fisiologi Tumbuhan)
Oleh
Muhammad Badrun
1304122042
PROGRAM STUDI DIII PERKEBUNAN
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sirih
(Piper crocatum) adalah tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau
bersandar pada batang pohon lain. Sirih merupakan Tumbuhan yang menghasilkan satu atau lebih komponen aktif yang digunakan
sebagai perawatan kesehatan atau pengobatan. Sirih merah digunakan sebagai
tanaman obat yang sekarang mulai banyak di budidayakan di Indonesia.
Sirih
merah dapat diperbanyak dengan cara vegetativ yaitu dengan penyetekan dan pencangkokan.
Cara stek lebih dipilih, karena perbanyakan dengan stek menghasilkan tanaman
yang memiliki persamaan dalam umur, tinggi tanaman, ketahanan terhadap penyakit,
dan menghasilkan bibit tanaman dalam jumlah yang banyak. Melihat realita pada
saat ini bahwa tanaman sirih merah memiliki prospek yang cukup cerah sebagai
tanaman obat yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, dan banyak diburu oleh
kolektor tanaman hias. Namun dalam hal perbanyakan terutama dengan stek yang
dinilai paling mudah, tetapi tingkat keberhasilannya masih rendah (Wudianto,
1988).
Upaya
perbanyakan secara vegetative dengan cara stek bertujuan untuk memperoleh persentase
tumbuh yang tinggi, adanya peningkatan
sistem pertumbuhan perakaran, serta bibit tanaman yang ditanam lebih mampu dan
cepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Pemberian Auksin dalam stek
sirih merah dapat meningkatkan pertumbuhan akar jika diberikan dengan
konsentrasi yang tepat. NAA merupakan kelompok zat pengatur tumbuh dari kelompok
Auksin, yang mempunyai peranan dalam merangsang pertumbuhan akar lateral/samping
(Lakitan, 2006).
1.2
Tujuan
Tujuan
dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui pengaruh auksin dalam pertumbuhan
akar pada stek pucuk merah,
2. Mengetahui
konsentrasi auksin yang tepat untuk memacu pertumbuhan akar pada sirih merah,
3. Mengetahui
cara perbanyakan stek pucuk merah dengan cara stek,
4. Mengetahui
respon tanaman dengan pemberian auksin pada stek sirih merah.
II. METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan
dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Cutter
2. pot
3. Penggaris
4. Kamera
5. Cutton
buds
6. Bekas aqua gelas
Bahan-bahan yang digunakan
dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Tanaman sirih
merah
2. Tanah
3. Air
4. Arang sekam
5. Pasta NAA 1500
ppm, dan NAA 1000 ppm
2.2 Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang
dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Disiapkan media tanam berupa tanah dan sekam
dengan perbandingan 1:1
2. Pot kemudian diisi dengan media tanam sampai
penuh
3. Dipotong cabang sirih merah satu node dengan
daun satu helai
4. Dibuat pasta NAA 1000 ppm, dan 1500 ppm
5. Dioleskan pasta
NAA sesuai perlakuan pada bekas potongan cabang sampai bakal akar di dekat daun
6. Ditanam stek pada polibag yang sudah diisi
tanah
7. Stek sirih merah yang sudah ditanam disiram
dengan air
8. Pot diberi
label sesuai perlakuan kemudian diamati pertumbuhan akar sirih merah.
9. Diukur pertumbuhan akar yang terpanjang dari
setiap perlakuan
10. Diambil gambar kegiatan praktikum
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai
berikut,
Tabel 1. Data
pertumbuhan akar pada stek pucuk merah.
Perlakuan
|
Panjang akar (cm)
|
jumlah akar
|
NAA 1000 ppm
|
1,4
|
8
|
NAA 1500 ppm
|
1,2
|
6
|
kontrol
|
1,1
|
6
|
3.2 Pembahasan
Berdasarkan
hasil pengamatan pada tabel 1 dapat diketahui bahwa pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) NAA menunjukkan, auksin berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan akar sirih merah. Pada
perlakuan NAA 1000 ppm pertumbuhan akar pada sirih merah yaitu 1,4 cm dan
jumlah akar sebanyak 8. Pada perlakuan NAA 1500 ppm panjang akar sirih merah
yaitu 1,2 cm dan jumlah akar sebanyak 6. Pada perlakuan kontrol panjang akar
sirih merah yaitu 1,1 cm dan jumlah akar sebanyak 6.
Pertumbuhan akar yang baik adalah dengan
perlakuan NAA 1000 ppm karena pada perlakuan menunjukkan akar terpanjang yaitu
1,4 cm dan jumlah akar terbanyak yaitu sebanyak 8. Pada perlakuan kontrol,
pertumbuhan akar paling pendek karena kurangnya rangsangan dari auksin yang
merupakan ZPT yang berperan dalam pembelahan sel, terutama dalam pertumbuhan
akar. Pada perlakuan NAA 1500 ppm akar yang tumbuh lebih baik dibandingkan
dengan perlakuan kontrol, namun perbedaan konsentrasi pada perlakuan NAA 1000
ppm menunjukkan konsentrasi ZPT juga berpengaruh pada pertumbuhan akar. Hal ini
menunjukkan bahwa auksin memberikan rangsangan yang positif terhadap
pertumbuhan akar sirih merah.
Penggunaan
Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dalam pembiakan tanaman secara stek adalah untuk mengatasi masalah pembentukan akar. Stek yang diberi perlakuan ZPT akan membentuk akar lebih cepat dan mempunyai kualitas sistem
perakaran yang lebih baik daripada
yang tanpa perlakuan ZPT. Auksin
merupakan salah satu ZPT yang berperan
penting pada proses pertumbuhan dan perkembangan
suatu tanaman Auksin mampu meningkatkan tekanan sel dan meningkatkan sintesis protein, sehingga sel-sel akan mengembang, memanjang dan menyerap air (Febriani, 2009).
Naphthalen
Acetic Acid (NAA) dalam mempergunakannya harus
benar benar tahu konsentrasi yang tepat yang diperlukan oleh suatu jenis tanaman, bila tidak tepat akan memperkecil batas konsentrasi optimum perakaran. NAA yang berfungsi sebagai pengatur pembesar
sel dan memicu pemanjangan sel di
daerah belakang maristem ujung. NAA stabil terhadap cahaya, tahan terhadap bakteri pembusuk
dan pembongkaran oleh cahaya, sehingga komponen ini lebih disukai karena efektif
pada periode waktu yang lebih lama (Rahardiyanti, 2005).
IV. KESIMPULAN
Dari praktikum
ini dapat disimpulkan sebagai berikut.
1.
Pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) NAA menunjukkan, auksin berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan akar sirih merah.
2. Pada perlakuan NAA 1000 ppm pertumbuhan akar
pada sirih merah yaitu 1,4 cm dan jumlah akar sebanyak 8. Pada perlakuan NAA
1500 ppm panjang akar sirih merah yaitu 1,2 cm dan jumlah akar sebanyak 6. Pada
perlakuan kontrol panjang akar sirih merah yaitu 1,1 cm dan jumlah akar
sebanyak 6.
3. Auksin memberikan rangsangan yang positif
terhadap pertumbuhan akar sirih merah.
4. Sirih merah dapat diperbanyak dengan
cara vegetativ yaitu dengan penyetekan dan pencangkokan.Tapi lebih banyak diperbanyak dengan cara stek
karena lebih mudah dan dapat didapatkan banyak bahan tanam.
DAFTAR PUSTAKA
Wudianto.
1988. Membuat Stek, Cangkok dan Okulasi. P.T. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Lakitan. 2006. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan.
Raja Grafindo perkasa.
Jakarta.
Febriani. 2009. Pengaruh
Konsentrasi dan Lama Perendaman dalam Supernatan Kultur Bacillus
sp. 2 DUCC-BR-K1.3 Terhadap Pertumbuhan Stek Horisontal Batang Jarak Pagar
(Jatropa curcas L.). Jurnal Saint & Mat.
Vol 17. Hal : 131-140.
Rahardiyanti. 2005. Kajian Pertumbuhan Stek Batang
Sangitan (Sambucus javanica Reinw.) di Persemaian dan Lapangan.[Skripsi]. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB: Bogor.
