Sabtu, 20 Desember 2014

PENGARUH AUKSIN TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR PADA STEK SIRIH MERAH



PENGARUH AUKSIN TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR PADA STEK SIRIH MERAH (Piper crocatum)
(Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan)



Oleh
Muhammad Badrun
1304122042

















PROGRAM STUDI DIII PERKEBUNAN
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014







I.  PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Sirih (Piper crocatum) adalah tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain. Sirih merupakan Tumbuhan yang menghasilkan  satu atau lebih komponen aktif yang digunakan sebagai perawatan kesehatan atau pengobatan. Sirih merah digunakan sebagai tanaman obat yang sekarang mulai banyak di budidayakan di Indonesia.

Sirih merah dapat diperbanyak dengan cara vegetativ yaitu dengan penyetekan dan pencangkokan. Cara stek lebih dipilih, karena perbanyakan dengan stek menghasilkan tanaman yang memiliki persamaan dalam umur, tinggi tanaman, ketahanan terhadap penyakit, dan menghasilkan bibit tanaman dalam jumlah yang banyak. Melihat realita pada saat ini bahwa tanaman sirih merah memiliki prospek yang cukup cerah sebagai tanaman obat yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, dan banyak diburu oleh kolektor tanaman hias. Namun dalam hal perbanyakan terutama dengan stek yang dinilai paling mudah, tetapi tingkat keberhasilannya masih rendah (Wudianto, 1988).

Upaya perbanyakan secara vegetative dengan cara stek bertujuan untuk memperoleh persentase tumbuh yang  tinggi, adanya peningkatan sistem pertumbuhan perakaran, serta bibit tanaman yang ditanam lebih mampu dan cepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Pemberian Auksin dalam stek sirih merah dapat meningkatkan pertumbuhan akar jika diberikan dengan konsentrasi yang tepat. NAA merupakan kelompok zat pengatur tumbuh dari kelompok Auksin, yang mempunyai peranan dalam merangsang pertumbuhan akar lateral/samping (Lakitan, 2006).


1.2  Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
1.  Mengetahui pengaruh auksin dalam pertumbuhan akar pada stek pucuk merah,
2.  Mengetahui konsentrasi auksin yang tepat untuk memacu pertumbuhan akar pada sirih merah,
3.  Mengetahui cara perbanyakan stek pucuk merah dengan cara stek,
4.  Mengetahui respon tanaman dengan pemberian auksin pada stek sirih merah.



























II.  METODOLOGI


2.1  Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.  Cutter
2.  pot
3.  Penggaris
4.  Kamera
5.  Cutton buds
6.  Bekas aqua gelas

Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.  Tanaman sirih merah
2.  Tanah
3.  Air
4.  Arang sekam
5.  Pasta NAA 1500 ppm, dan NAA 1000 ppm

2.2  Prosedur Kerja


Prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.  Disiapkan media tanam berupa tanah dan sekam dengan perbandingan 1:1
2.  Pot kemudian diisi dengan media tanam sampai penuh
3.  Dipotong cabang sirih merah satu node dengan daun satu helai
4.  Dibuat pasta NAA 1000 ppm, dan 1500 ppm
5.  Dioleskan pasta NAA sesuai perlakuan pada bekas potongan cabang sampai bakal akar di dekat daun
6.  Ditanam stek pada polibag yang sudah diisi tanah
7.  Stek sirih merah yang sudah ditanam disiram dengan air
8.  Pot diberi label sesuai perlakuan kemudian diamati pertumbuhan akar sirih merah.
9.  Diukur pertumbuhan akar yang terpanjang dari setiap perlakuan
10.  Diambil gambar kegiatan praktikum




























III.  HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1  Hasil Pengamatan

Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut,

Tabel 1.  Data pertumbuhan akar pada stek pucuk merah.

Perlakuan
Panjang akar (cm)
jumlah akar
NAA 1000 ppm
1,4
8
NAA 1500 ppm
1,2
6
kontrol
1,1
6


3.2  Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 1 dapat diketahui bahwa pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) NAA menunjukkan, auksin berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan akar sirih merah. Pada perlakuan NAA 1000 ppm pertumbuhan akar pada sirih merah yaitu 1,4 cm dan jumlah akar sebanyak 8. Pada perlakuan NAA 1500 ppm panjang akar sirih merah yaitu 1,2 cm dan jumlah akar sebanyak 6. Pada perlakuan kontrol panjang akar sirih merah yaitu 1,1 cm dan jumlah akar sebanyak 6.

Pertumbuhan akar yang baik adalah dengan perlakuan NAA 1000 ppm karena pada perlakuan menunjukkan akar terpanjang yaitu 1,4 cm dan jumlah akar terbanyak yaitu sebanyak 8. Pada perlakuan kontrol, pertumbuhan akar paling pendek karena kurangnya rangsangan dari auksin yang merupakan ZPT yang berperan dalam pembelahan sel, terutama dalam pertumbuhan akar. Pada perlakuan NAA 1500 ppm akar yang tumbuh lebih baik dibandingkan dengan perlakuan kontrol, namun perbedaan konsentrasi pada perlakuan NAA 1000 ppm menunjukkan konsentrasi ZPT juga berpengaruh pada pertumbuhan akar. Hal ini menunjukkan bahwa auksin memberikan rangsangan yang positif terhadap pertumbuhan akar sirih merah.

Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dalam pembiakan tanaman secara stek adalah untuk mengatasi masalah pembentukan akar. Stek yang diberi perlakuan ZPT akan membentuk akar lebih cepat dan mempunyai kualitas sistem perakaran yang lebih baik daripada yang tanpa perlakuan ZPT. Auksin merupakan salah satu ZPT yang berperan penting pada proses pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman Auksin mampu meningkatkan tekanan sel dan meningkatkan sintesis protein, sehingga sel-sel akan mengembang, memanjang dan menyerap air (Febriani, 2009).

Naphthalen Acetic Acid (NAA) dalam mempergunakannya harus benar benar tahu konsentrasi yang tepat yang diperlukan oleh suatu jenis tanaman, bila tidak tepat akan memperkecil batas konsentrasi optimum perakaran. NAA yang berfungsi sebagai pengatur pembesar sel dan memicu pemanjangan sel di daerah belakang maristem ujung. NAA stabil terhadap cahaya, tahan terhadap bakteri pembusuk dan pembongkaran oleh cahaya, sehingga komponen ini lebih disukai karena efektif pada periode waktu yang lebih lama (Rahardiyanti, 2005).















IV.  KESIMPULAN


Dari praktikum ini dapat disimpulkan sebagai berikut.
1.  Pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) NAA menunjukkan, auksin berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan akar sirih merah.
2.  Pada perlakuan NAA 1000 ppm pertumbuhan akar pada sirih merah yaitu 1,4 cm dan jumlah akar sebanyak 8. Pada perlakuan NAA 1500 ppm panjang akar sirih merah yaitu 1,2 cm dan jumlah akar sebanyak 6. Pada perlakuan kontrol panjang akar sirih merah yaitu 1,1 cm dan jumlah akar sebanyak 6.
3.  Auksin memberikan rangsangan yang positif terhadap pertumbuhan akar sirih merah.
4.  Sirih merah dapat diperbanyak dengan cara vegetativ yaitu dengan penyetekan dan pencangkokan.Tapi lebih banyak diperbanyak dengan cara stek karena lebih mudah dan dapat didapatkan banyak bahan tanam.

















DAFTAR PUSTAKA


Wudianto. 1988. Membuat Stek, Cangkok dan Okulasi. P.T. Penebar Swadaya. Jakarta.

Lakitan. 2006. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo perkasa. Jakarta.

Febriani. 2009. Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman dalam Supernatan Kultur Bacillus sp. 2 DUCC-BR-K1.3 Terhadap Pertumbuhan Stek Horisontal Batang Jarak Pagar (Jatropa curcas L.). Jurnal Saint & Mat. Vol 17. Hal : 131-140.

Rahardiyanti. 2005. Kajian Pertumbuhan Stek Batang Sangitan (Sambucus javanica Reinw.) di Persemaian dan Lapangan.[Skripsi]. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB: Bogor.